Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Apa yang Dimaksud dengan Saham: Dasar-Dasar Investasi yang Perlu Anda Ketahui

Sabtu, 28 Oktober 2023 | Oktober 28, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-10-28T15:22:45Z

 Saham adalah salah satu instrumen investasi yang paling umum ditemui dalam dunia keuangan. Meskipun sering dibahas dan menjadi sorotan media, mungkin masih banyak yang bertanya, "Apa sebenarnya saham itu?" Artikel ini akan menjelaskan dengan bahasa yang mudah, lugas, dan gampang dipahami apa yang dimaksud dengan saham, bagaimana saham bekerja, jenis-jenis saham, serta mengapa saham menjadi pilihan investasi yang menarik.



Apa itu Saham?

Saham adalah sertifikat kepemilikan dalam suatu perusahaan. Dengan kata lain, ketika Anda membeli saham, Anda sebenarnya membeli sebagian kepemilikan dalam perusahaan tersebut. Saham sering kali disebut juga sebagai "ekuitas" karena mereka mewakili kepemilikan sebagian dalam perusahaan.

Kepemilikan saham memberikan hak kepada pemegang saham untuk ikut serta dalam keputusan perusahaan, mendapatkan dividen (bagian dari laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham), serta memiliki potensi untuk mendapatkan keuntungan dari apresiasi nilai saham jika harga saham naik.

Perusahaan biasanya membagi kepemilikan mereka menjadi sejumlah saham tertentu yang dapat diperjualbelikan di pasar saham. Misalnya, perusahaan XYZ mungkin memiliki satu juta saham yang diperdagangkan di pasar saham. Ketika Anda membeli salah satu dari saham ini, Anda menjadi pemegang saham perusahaan XYZ.

Bagaimana Saham Bekerja?

Saham bekerja berdasarkan prinsip dasar penawaran dan permintaan. Harga saham ditentukan oleh seberapa banyak orang yang bersedia membeli saham (permintaan) dan seberapa banyak orang yang bersedia menjual saham (penawaran). Ketika lebih banyak orang ingin membeli saham suatu perusahaan daripada yang ingin menjualnya, harga saham cenderung naik. Sebaliknya, jika lebih banyak orang ingin menjual saham daripada yang ingin membelinya, harga saham cenderung turun.

Proses perdagangan saham terjadi di pasar saham yang dikelola oleh bursa efek, seperti Bursa Efek New York (NYSE) di Amerika Serikat. Di pasar saham ini, saham diperdagangkan secara terbuka di antara pembeli dan penjual. Setiap transaksi saham menciptakan perubahan dalam harga saham tersebut.

Harga saham juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kinerja keuangan perusahaan, berita ekonomi, dan tren pasar secara umum. Berita baik atau buruk tentang perusahaan dapat mempengaruhi harga saham, begitu juga dengan peristiwa ekonomi global, seperti resesi atau pertumbuhan ekonomi.

Jenis-Jenis Saham

Saham dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis berdasarkan karakteristik tertentu. Berikut adalah beberapa jenis saham yang umum:

1. Saham Biasa (Common Stock)

Saham biasa adalah jenis saham yang paling umum. Pemegang saham biasa memiliki hak untuk memilih direktur perusahaan dan berpartisipasi dalam keputusan perusahaan. Mereka juga memiliki hak untuk menerima dividen jika perusahaan mengumumkan pembagian dividen. Namun, pemegang saham biasa mendapatkan hak terakhir dalam pembagian aset perusahaan jika perusahaan mengalami kebangkrutan.

2. Saham Preferen (Preferred Stock)

Saham preferen memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima dividen sebelum pemegang saham biasa. Mereka juga memiliki prioritas dalam pembagian aset jika perusahaan mengalami kebangkrutan. Namun, pemegang saham preferen biasanya tidak memiliki hak suara dalam keputusan perusahaan sebagaimana yang dimiliki oleh pemegang saham biasa.

3. Saham Berpendapatan Tetap (Income Stock)

Saham berpendapatan tetap adalah saham yang dikenal dengan pembayaran dividen yang stabil dan teratur. Mereka sering dicari oleh investor yang mencari pendapatan tetap dari investasi mereka.

4. Saham Pertumbuhan (Growth Stock)

Saham pertumbuhan adalah saham dari perusahaan yang diperkirakan memiliki potensi pertumbuhan laba yang tinggi di masa depan. Investor dalam saham pertumbuhan berharap bahwa harga saham akan terus naik, dan mereka mungkin tidak mengharapkan dividen yang besar.

5. Saham Nilai (Value Stock)

Saham nilai adalah saham dari perusahaan yang saat ini diperdagangkan dengan harga yang dianggap rendah jika dibandingkan dengan nilai aset dan pendapatan perusahaan. Investor dalam saham nilai mencari saham dengan harga yang dianggap rendah dan potensi kenaikan nilai di masa depan.

6. Saham Berkapitalisasi Besar (Large-Cap), Menengah (Mid-Cap), dan Kecil (Small-Cap)

Saham biasanya dikelompokkan berdasarkan kapitalisasi pasar perusahaan. Saham berkapitalisasi besar adalah saham dari perusahaan besar dengan kapitalisasi pasar lebih dari beberapa miliar dolar. Saham menengah adalah saham dari perusahaan dengan kapitalisasi pasar yang lebih kecil, sementara saham kecil adalah saham dari perusahaan kecil.

Mengapa Orang Berinvestasi dalam Saham?

Investasi dalam saham menawarkan sejumlah manfaat yang menjadikannya pilihan yang menarik bagi banyak orang. Berikut adalah beberapa alasan mengapa orang berinvestasi dalam saham:

1. Potensi Keuntungan Besar

Investasi dalam saham memiliki potensi untuk memberikan keuntungan yang besar. Harga saham dapat naik secara signifikan seiring waktu, yang dapat menghasilkan profit yang signifikan bagi investor.

2. Dividen

Banyak perusahaan membayar dividen kepada pemegang saham, yang merupakan pembagian dari laba perusahaan. Dividen dapat memberikan pendapatan tambahan bagi investor.

3. Hak Suara dan Keterlibatan dalam Keputusan Perusahaan

Pemegang saham biasa memiliki hak suara dalam pemilihan direktur perusahaan dan dalam keputusan penting lainnya. Ini memungkinkan mereka untuk berpartisipasi dalam pengelolaan perusahaan.

4. Diversifikasi

Investasi dalam saham memberikan kesempatan untuk mendiversifikasi portofolio. Dengan memiliki saham dari berbagai perusahaan, risiko investasi dapat tersebar lebih luas.

5. Kenaikan Nilai Aset

Saham dapat menjadi sumber kenaikan nilai aset jangka panjang. Meningkatnya harga saham dapat meningkatkan nilai kepemilikan Anda dalam perusahaan.

6. Akses ke Pasar Modal

Investasi dalam saham memberikan akses ke pasar modal dan peluang untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi.

Risiko dalam Investasi Saham

Meskipun investasi dalam saham memiliki potensi keuntungan yang besar, mereka juga melibatkan risiko yang signifikan. Beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan saat berinvestasi dalam saham meliputi:

1. Volatilitas

Harga saham dapat berfluktuasi dengan cepat dan secara signifikan. Investasi dalam saham dapat menghadirkan risiko volatilitas pasar.

2. Kehilangan Modal

Ada risiko bahwa nilai investasi Anda dalam saham dapat turun, dan Anda mungkin kehilangan sebagian atau seluruh modal yang diinvestasikan.

3. Risiko Bisnis

Kinerja perusahaan dan faktor-faktor bisnis dapat mempengaruhi harga saham. Jika perusahaan mengalami kesulitan, harga sahamnya dapat turun.

4. Risiko Pasar

Faktor ekonomi dan tren pasar global dapat mempengaruhi harga saham. Resesi ekonomi, perubahan kebijakan pemerintah, atau krisis keuangan dapat memengaruhi kinerja saham.

5. Risiko Inflasi

Inflasi dapat mengurangi daya beli dari hasil investasi Anda. Untuk mengatasi risiko ini, investasi Anda perlu menghasilkan keuntungan yang cukup untuk mengimbangi inflasi.

Kesimpulan

Saham adalah instrumen investasi yang mewakili kepemilikan dalam suatu perusahaan. Mereka dapat memberikan potensi keuntungan besar, pendapatan dividen, hak suara dalam perusahaan, dan diversifikasi dalam portofolio investasi. Namun, saham juga melibatkan risiko, dan harga saham dapat berfluktuasi secara signifikan.

Sebelum berinvestasi dalam saham, penting untuk memahami karakteristik saham, tujuan investasi Anda, toleransi risiko, dan melakukan riset yang cermat. Investasi dalam saham dapat menjadi bagian penting dari strategi keuangan jangka panjang Anda, tetapi perlu dilakukan dengan bijak dan dengan pemahaman yang cukup tentang cara kerjanya.

×
Berita Terbaru Update